Trading forex memang penuh tantangan. Ada kalanya harga bergerak melenceng dari analisis, sehingga anda pun tidak yakin apakah harus menutup order dalam kondisi rugi.
Bagaimana kalau setelah anda close order, harga malah berubah arah? Kalau tidak close, bagaimana kalau harga tidak kunjung berbalik arah dan anda malah rugi besar? Mari kita bahas tiga faktor penting yang perlu anda terapkan untuk mengelola resiko trading dan menghindari skenario di atas.
1. Ukuran lot ideal.
Semakin besar lot, semakin besar resiko anda. Karena itu, penting untuk menghitung ukuran lot yang ideal sebelum anda open order dan masuk ke pasar. Ukuran lot yang anda pilih harus berpotensi menghasilkan profit yang signifikan, tapi tidak mengekspos anda terhadap resiko loss yang terlalu tinggi. Hitung ukuran lot sesuai pasangan mata uang yang anda pilih, modal yang anda miliki, serta toleransi resiko anda.
2. Batas waktu membuka order.
Saat ini order anda yang masih terbuka sedang dalam kondisi profit. Mungkin anda akan membiarkan order terbuka lebih lama lagi supaya profit yang anda dapatkan makin tinggi. Atau sebaliknya, saat ini order anda sedang loss. Karena tidak mau close order dalam posisi loss, anda pun membiarkan order tetap terbuka sambil menunggu harga berbalik arah.
Kedua skenario di atas memiliki resiko loss yang tinggi. Karena, semakin lama anda membiarkan order terbuka. Baik dalam kondisi profit ataupun loss (maka anda akan semakin terekspos resiko perubahan harga pasar). Jika anda terlalu lama menahan order dalam kondisi profit, harga bisa berbalik arah dan anda pun kehilangan profit anda. Dan jika anda terlalu lama menahan order dalam kondisi loss, ada resiko harga tidak berbalik arah dan anda justru rugi semakin banyak. Ini dapat anda hindari dengan menentukan batas waktu menahan order terbuka atau menentukan batas resiko dan profit sebelum membuka order.
3. Stop Loss dan Take Profit.
Anda dapat memanfaatkan fitur Stop Loss dan Take Profit untuk menentukan batas resiko dan profit setiap transaksi. Stop Loss yang ideal harus berada dalam batas toleransi resiko anda, tapi tidak terlalu mepet dengan entry level. Dengan Stop Loss yang terlalu mepet, order anda terancam tertutup otomatis tanpa memberinya kesempatan untuk profit. Sehingga, ini justru beresiko mengakibatkan kerugian yang besar dalam jangka panjang. Sebaliknya, Stop Loss yang terlalu jauh dari entry level pun kurang disarankan karena rentan mengalami kerugian yang terlalu besar dalam satu kali transaksi.
Selain itu, ingat bahwa anda belum profit jika anda belum close order. Di sinilah Take Profit berperan untuk merealisasikan profit anda secara otomatis, agar profit anda tidak hilang karena harga berbalik arah secara tiba-tiba.
Sebagai trader forex, anda harus bisa mengelola resiko dengan baik agar bisa meraih profit secara konsisten. Sesuaikan resiko dengan jumlah modal, strategi trading, dan persentase yang paling tidak sama dengan potensi profit untuk setiap transaksi. Aplikasikan ketiga faktor di atas dalam setiap transaksi, agar anda terhindar dari paparan resiko yang lebih besar daripada toleransi resiko.
Forex, Emas, Investasi, Broker, Cirebon - Monex Cirebon
July 25, 2021
July 25, 2021